Akademi Sastra Toba (AST) pada awalnya berdiri sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian pada pembacaan wilayah Toba dan sekitarnya. Dimulai dari kedatangan Ita Siregar di Balige akhir tahun 2019 dalam rangka residensi penulis, yang kemudian bersama tiga pegiat lingkungan, masyarakat, dan budaya Balige, yaitu Patrick Lumbanraja, Chiko Pasudame Pardede, Grace Doloksaribu, menyelenggarakan Festival Literasi Balige (FLB) pada tahun 2022.

Selama FLB berlangsung melibatkan 40 narasumber yang terdiri dari penulis, budayawan, seniman, akademisi, pengusaha, perajin, pengajar, aktivis, penari, penenun, pegiat budaya, pelajar dan masyarakat umum. Sebanyak 15 penulis dihadirkan ke Balige untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kelas-kelas menulis kreatif dan kelas mural.

Program-program antara lain Diskusi Panel, Malam Puisi, Panggung Terbuka Peluncuran Buku, Jelajah Sejarah Kota, Bazar Buku, Bazar UMKM, Diskusi Kuliner Khas Toba. FLB menghasilkan buku Memori Kota Balige, sebuah memori kolektif tentang kota.

Dukungan para sponsor seperti PT Inalum, PT Bank Sumut, Bank Indonesia, BPNB Aceh Sumut dan kemitraan dengan pemerintahan Kabupaten Toba serta sejumlah pemangku kepentingan, telah membantu penyelenggaraan dapat terlaksana dengan baik.

Awal tahun 2023, dengan semangat yang sama, teman berbincang bertambah dengan Tonggo Pardede, Nestor Rico Tambunan, Saut Situmorang, Thompson Hs, Tansiswo Siagian, Eka Dalanta. Mereka ada penulis, penyair, penulis daerah Batak, pemerhati budaya, pegiat buku. Mereka berdiskusi dari lokasi masing-masing melalui WhatsApp.

Perbincangan tentang sekitar Toba, melihat kondisi dan situasi Danau Toba, menajam pada apa dan bagaimana kondisi buku dan sastra di Sumatera, dan Sumatera Utara secara khusus. Obrolan kemudian mengerucutkan keinginan untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan yang menggairahkan kota dan dikhususkan bagi penulis, yang dengan sendirinya akan menghadirkan juga pembaca. Nama kegiatan tersebut adalah Balige Writers Festival.

AST membawahi beberapa kegiatan salah satunya Balige Writers Festival. BWF dirancang sedemikian rupa dalam rangka memberi ruang-ruang jumpa yang kreatif bagi warga; mendukung repositori memori kota, menggagas dan memberi pemandangan termutakhir kota bagi para pemangku kepentingan serta memberi rangsangan dan dorongan bagi warga kota untuk berkarya.

AST di bawah payung hukum Yayasan Gracia Toba Raya yang beralamat di Taman Gurgur Tampahan Balige. Selain itu Yayasan membawahi program Akademi Musik dan Seni, Giat Budaya, English for Kids, Informasi Teknologi dan yang lain.


Bersiaplah, nantikan informasi penting dan menarik dari Panitia