Horas Jala Tabe!

Dengan gembira Akademi Sastra Toba di bawah naungan Yayasan Gracia Toba Raya menyelenggarakan Balige Writers Festival 2024. Ini festival kedua kali oleh Yayasan yang diadakan di Kabupaten Toba. Festival ini bertujuan untuk menggairahkan pembacaan pada wilayah Toba dan sekitar. Festival mengusung kegiatan panel diskusi, pameran ilustrasi anak, kelas kreatif, pembacaan karya, peluncuran dan diskusi buku, panggung seni dan sastra, dan banyak kegiatan lain.

Tema BWF 2024 adalah paune dalam bahasa Batak, yang berarti perbaiki atau bereskan dalam bahasa Indonesia. Dalam dunia yang berubah sangat cepat ini kita dituntut untuk terus bergerak demi mengejar ketinggalan dan memperbaiki kekurangan, dalam hal ini terutama literasi.

Tema ini menjadi relevan karena tahun ini Panitia menghadirkan lebih banyak kegiatan untuk anak-anak. Para pegiat literasi sastra anak akan hadir di Balige, di antaranya Murti Bunanta – doktor sastra anak dari Universitas Indonesia- dari Kelompok Pecinta Bacaan Anak, Dr Riama Maslan Sihombing, MSn dari Kelas Ilustrasi Buku Anak (KIBA) Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Evelyn Ghozalli dari KELIR – Kelompok Ilustrator Buku Anak Indonesia, Naidi Atika Zundaro dari Tacita – Cita Cerita Anak, Institut Seni Indonesia Padangpanjang, dan Prodi Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sumatera Lampung, serta Setyaningsih – esais dan peneliti buku anak dari Surakarta.

Pula BWF 2024 akan menggelar acara Tribute To Sitor Situmorang dalam rangka seratus tahun Penyair Danau Toba kebanggaan warga puisi Tanah Air. JJ Rizal – ahli Sitor Situmorang yang sedikitnya telah menerbitkan 6 buku tentang Sitor dan mengoleksi ratusan sajak Sitor sepanjang hidupnya, dan Thompson Hs – penyair, sutradara teater, direktur artistik Pusat Latihan Opera Batak (PLOt)- yang telah mengkhikmati sajak-sajak Sitor.

Panitia melalui Dewan Kurator – Nestor Rico Tambun, Ubai Dillah Al Anshori, Pusvi Defi- telah memilih dan menghadirkan 10 emerging writers dari Sumatra dan luar Sumatra, ke Balige. Mereka berasal dari tuan rumah Balige, Medan, Padang, Riau Pekanbaru, Padangsidimpuan, Solok, Jakarta, Surakarta. Sebelumnya Festival telah menggelar Lomba Membaca Puisi Sitor Situmorang bagi siswa SMP/SMA/SMK di Sumatera Utara dan juri telah menetapkan 10 pemenang Lomba. Mereka datang dari beragam kota di Sumatera Utara dan hadir di Festival untuk menunjukkan kebolehan mereka membaca puisi.

Sebagai rasa cinta dan penghargaan terhadap sastrawan asal Balige, Bokor Hutasuhut (1934-2017), dengan rasa syukur Panitia memberitahukan kami telah menerbitkan ulang adikarya Penakluk Ujung Dunia. Dengan demikian buku lebih mudah diakses untuk dapat dinikmati oleh generasi muda dan penikmat sastra di Nusantara.

Pembicara lain yang adalah penulis, editor, sejarawan, akademisi, aktivis, yaitu Nestor Rico Tambun, Dian Purba, Melinda Siahaan, Stebby Julionatan, Pusvi Defi, Ubai Dillah Al Anshori, Afrianty Pardede, Valentina Kris, dan yang lain. Selama empat hari para narasumber akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di kelas penulisan, sesi-sesi diskusi, peluncuran dan diskusi buku.

Kegiatan BWF 2024 akan dilaksanakan di Taman Gurgur Tampahan, tempat yang sejuk dan peserta dapat menikmati cakrawala luas dan hijau, dan menatap Danau Toba dari ketinggian. Di lokasi akan digelar Pameran Ilustrasi Buku Anak sepanjang Festival, bazar dan penjualan buku, dan mencicipi kuliner Toba yang sedap hingga ke ujung lidah.

Festival ini takkan berlangsung dengan lancar tanpa kehadiran volunter yang mendukung sebelum, selama dan sesudah kegiatan. Lebih 15 volunter akan berada di sekitar venue memastikan seluruh kegiatan lancar dan sejahtera.

Terakhir, BWF 2024 ingin mengapresiasi Pemkab Toba dan segenap jajaran yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Panitia juga berterima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Yayasan Pusat Kristiani Gurgur, Inalum, Wilmar Bisnis Indonesia-Medan, Balai Pelaksana Otorita Danau Toba, Yayasan Nusantara Sejati, lembaga dan komunitas di wilayah Kabupaten Toba, serta individu-individu yang tidak dapat kami sebut satu per satu, yang telah turut memikirkan dan mengawal kegiatan sejak awal hingga terlaksana.

Seluruh kegiatan akan diadakan di Taman Gurgur Tampahan, sebelas menit dari Kota Balige. Bersama kita berharap kegiatan ini akan menginspirasi warga sastra dan penduduk Toba, untuk makin melihat ke dalam diri dan mampu membaca situasi budaya yang sedang berubah cepat, serta berani mengekspresikan suara jiwa yang terpendam selama ini.

Sampai jumpa di Balige, dan selamat menikmati Festival. Kiranya Tuhan menolong pekerjaan yang baik ini.